Mendadak Borneo

Sehari setelah pulang dari Pangkal Pinang, gw dan tim gw diminta untuk mengatur jadwal untuk kegiatan monitoring DAK terpadu di seluruh Indonesia. Kegiatan ini adalah program kerjanya Kementerian Dalam Negeri dengan tim yang berasal dari Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Teknis.


Selasa, 13 September 2011

Pagi hari, gw dan tim gw beserta bos gw rapat di Kemendagri di Kalibata untuk membahas teknis keberangkatan dari masing-masing institusi. Malamnya gw ke Bappenas untuk membahas teknis dengan orang-orang direktorat Otda tentang siapa-siapa aja yang berangkat kemana. Pada saat itu gw kebagian ke Provinsi Maluku Utara untuk keberangkatan hari Kamis.

Tapi tiba-tiba pas gw lagi nunggu taksi mau pulang, gw ditelpon bos kalau tujuan gw diubah, jadinya ke Palangkaraya di Provinsi Kalimantan Tengah, untuk keberangkatan Rabu (besokannya) bersama si bos tersebut. Padahal waktu saat itu udah menunjukkan pukul 10 malam.

Saat itu panitia bilang kalau tiket Garuda Indonesia untuk keberangkatan Rabu pukul 06.00 sudah habis, dimana hanya ada satu kali penerbangan dari Jakarta ke Palangkaraya. Jadi kemungkinan kita akan berangkat dengan Batavia air, dengan tiket masih waiting list.


Rabu, 14 September 2011

Pagi hari gw berangkat dengan pertanyaan apakah gw akan berangkat ke Palangkaraya, Maluku utara, atau tidak sama sekali. Gak jelas. Tapi gw persiapan bawa baju lengkap.

Seperti biasa pagi-pagi gw piket dulu di LPEM. Jam 9 gw izin sama Lamia dan Nadif untuk pergi duluan dari LPEM karena kemungkinan gw harus ke bandara.

Gak lama setelah naik taksi menuju wisma bakrie (sekitar jam 09.15), gw ditelpon bos gw untuk secepatnya menuju bandara karena si bos mau go show aja untuk penerbangan Batavia Air jam 12.20.

Jam 09.30 gw sampe di wisma bakrie, langsung beres-beres dokumen yang mau dibawa, langsung meluncur ke Gambir untuk naik Damri ke bandara.

Sampai di bandara sekitar jam 11.00, si pak bos udah nungguin di counter Batavia Air. Sampai jam 12 masih belum ada pembatalan tiket dari penumpang. Sejujurnya gw seneng karena berarti gw akan batal ke Palangkaraya. Tapi ternyata pada saat jam 12.05 waktu pesawat boarding, ada tiga penumpang yang nggak check-in. Berarti gw dan bos gw bisa beli tiket tersebut. Dengan terburu-buru kita beli tiket yang sudah sangat mahal tersebut. Satu tiket Jakarta-Palangkaraya seharga IDR1.250.000,-

Prosesi check-in, bayar PSC, dll dilakukan dengan berlari-lari karena pada saat penumpang lain boarding, gw baru bayar tiket, hehehe.. Bayangkan gw harus lari-lari dari counter di luar, check-in, sampe pesawat. Lumayan olah raga.

Masuk pesawat, semua orang udah duduk dengan rapih. Hahaha.. mana kursi gw literally paling belakang. Untung gak sebelah-sebelahan sama si pak bos. Karena gw baru saja berolah raga keras di bandara tadi, begitu take-off, gw langsung tepar. Zzzzz…

Sekitar pukul 14.00 pesawat mendarat di Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya. Langsung beli tiket Garuda Indonesia untuk keberangkatan kamis jam 08.20 ke Jakarta dengan harga tiket sekitar IDR1.250.000.


Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya


Setelah beli tiket, kita langsung naik taksi ke kota menuju kantor Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah. Tarif taksi sekali jalan ke kota seharga IDR60.000. Sampe kantor Bappeda sekitar jam 15.00. Acara forum DAK udah selesai. Kita ketemu sama pak Serjono, kepala bidang pengendalian. Kita ngobrol-ngobrol sebentar tentang acara forum yang gagal kita hadiri tadi pagi, minta data-data, dan menyusun rencana untuk kunjungan ke daerah besok harinya. Disepakati daerah yang akan kita kunjungi adalah Kabupaten Katingan yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari kota Palangkaraya.

Selanjutnya kita diantar menuju hotel di kawasan pasar. Hotel Sakura adalah sebuah hotel melati yang dekat pasar. Jadi kemana-mana deket. Tarif semalam adalah IDR250.000.

Setelah cek-in dan sedikit beres-beres, kita makan siang yang super telat, secara saat itu udah jam 17.00. Kita makan ayam kalasan yang ada di depan hotel. Gw makan pake nasi uduk, ayam, tahu tempe, dan es teh manis sekitar IDR20.000.


Ayam Kalasan di Depan Hotel Sakura


Setelah makan kita beli sedikit snack untuk nanti malam di hotel. Malemnya gw ngenet di kafetaria hotel sambil ditemani secangkir kopi.


Kamis, 15 September 2011

Jam 07.30 kita sarapan. Menu yang ditawarkan adalah nasi putih, mie goreng, ayam kurus, bakso, dan roti. Gw kurang bernafsu ngeliat makanannya, jadinya gw cuman makan roti yang dipanggang sebelumnya plus secangkir kopi.

Jam 08.00 kita dijemput sama pak serjono untuk menuju Kabupaten Katingan. Setelah satu jam perjalanan kita sampe kantor Bappeda Katingan. Kita disambut langsung oleh kepala Bappedanya. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, kita lanjut menghadiri forum kecil yang terdiri dari perwakilan dinas-dinas terkait DAK di kabupaten tersebut. Acara berjalan monoton dan diakhiri dengan makan siang sekitar pukul 12.00.


Kantor Bappeda Kabupaten Katingan

Setelah forum, kita melakukan site visit ke proyek jalan yang jadi tanggung jawab dinas PU di kawasan jalan poros Sampit. Jalanannya jelek banget, gak heran kalau kita diantar pake mobil Ford Everest double cabin gitu.


Site Visit di Jalan Poros Sampit


Sekitar pukul 14.00 acara site visit selesai dan kita langsung kembali ke Palangkaraya.

Pukul 15.30 kita sampe di Palangkaraya. Si bos anteng di kamar sedangkan gw jalan sendirian ke pasar untuk beli oleh-oleh. Gw beli batik Kalimantan sebanyak 4 x 2meter dengan harga total IDR250.000 untuk gw sekeluarga.

Setelah belanja gw shalat zuhur dan ashar di masjid raya, dilanjutkan makan siang yang kesorean lagi di ayam kalasan yang sama.


Masjid Raya Palangkaraya


Malamnya lagi-lagi gw ngenet di kafetaria sambil ditemani secangkir kopi.


Jumat, 16 September 2011

Jam 06.30 kita sarapan dan sekalian cek-out. Menu sarapannya sama persis dengan yang kemarin, tapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Kesimpulannya adalah, sepertinya itu makanan angetan, hehehe.. lagi-lagi karena gak terlalu nafsu, gw makan roti panggang aja.

Taksi yang telah dipesan sebelumnya nyampe jam 07.00 untuk mengantarkan kita ke bandara. Sampe bandara jam 07.30. Lagi-lagi gw dapet kursi paling belakang. Yang paling penting gak samping-sampingan sama si bos itu, hehehe..

Waktu di ruang tunggu gw ketemu sama Wimar Witoelar yang ternyata satu pesawat sama gw ke Jakarta nanti. Ternyata dia lagi ada acara di Palangkaraya kemarin.


Wimar Witoelar di Ruang Tunggu


Take-off ontime jam 08.20 dan mendarat di Soekarno Hatta sekitar jam 10.00. Kita langsung naik damri ke gambir dan gw nyambung taksi ke wisma bakrie. Waktu di taksi, gw lagi-lagi ditelpon panitia monitoring DAK untuk konfirmasi kehadiran gw di monitoring DAK di Provinsi Papua minggu depannya.

Sekian perjalanan gw menjejakkan kaki di Pulau Borneo.