Super Hectic (jalan-jalan) di Bulan Juli - Part 2

Jumat, 15 Juli 2011

Menurut jadwal seharusnya hari ini adalah hari kepulangan ke Jakarta, tapi karena gw pengen nyobain trans studio, jadilah waktu kepulangan gw geser sehari.

Seperti biasa bangun kesiangan, kita langsung sarapan dan leyeh-leyeh di kamar sampe shalat Jumat. Kita shalat jumat di masjid di samping hotel.

Selesai shalat jumat kita city check-in dulu untuk penerbangan besok di Executive club, lalu dilanjutkan ke Trans Studio Makassar. Lokasinya di tanjung bunga, cukup naik taksi dengan tariff Rp15.000,-


(Trans Studio Makassar)

Sekitar pukul 14.00 kita masuk Trans Studio dengan tariff Rp100.000,- per orang plus Rp10.000,- untuk beli Mega Prepaid Card, semacem Flazz nya bank Mega. Seluruh transaksi yang terkait dengan Trans Studio ini dilakukan dengan media pembayaran prepaid card tersebut.

Wahana pertama yang kita masukin adalah Spongebob 4D. Secara ini adalah hari kerja dan bukan periode liburan, jadilah pertama kalinya gw ngerasain ada wahana nungguin pemain, bukannya pemain antri di wahana.

Kembali ke wahana 4D ini, asli boring banget. Secara pembandingnya adalah Shrek di Universal Studios Singapore, jauuuuuhhhh banget..

Wahana-wahana berikutnya sungguh membuat gw menyesal mengeluarkan uang Rp100.000,- untuk masuk Trans Studio ini. Kesalahan paling fatal adalah karena gw udah ngerasain Universal Studios Singapore yang malah menurut gw tidak lebih seru dibanding Dufan.

Cukup 2 jam gw berada di Trans Studio, gw memutuskan untuk kembali ke hotel (setelah beli kenang-kenangan jam weker seharga Rp135.000,- karena hanya jam ini yang ada tulisan Trans Studio Makassarnya) pukul 16.00,-

Sampai di hotel gw langsung turun ke pantai losari untuk ngeliat sunset. Di pantai itu udah rame banget orang dan wisatawan yang mau ngeliat sunset.

Gw terus ada disitu sampe malem (si lukman tetep anteng di kamar sambil nonton tv kabel). Selanjutnya gw iseng-iseng nyari makan malam tradisional di sekitar losari dan gw menemukan restoran kaki lima yang jualan Pallubasa di jalan datumuseng. Gw makan satu porsi seharga Rp15.000,-. Lumayan enak walaupun gw gak suka jeroan.


(Pallubasa Datumuseng)

Selesai makan sekitar pukul 20.00 gw kembali ke hotel untuk mandi dan istirahat sejenak. Pukul 23.00 gw dan lukman kembali turun ke depan hotel untuk nyobain Pisang Epe. Gw beli Pisang Epe isi durian seharga Rp3.000,-. Yah, setidaknya pernah nyobain lah. Hehehe.. Acara selanjutnya tidur di hotel.


Sabtu, 16 Juli 2011

Seperti biasa (bosen gak sih lo baca ritual pagi ini?) kita bangun kesiangan. Setelah selesai beres-beres dan packing, sarapan, pesen taksi ke Bandara, sek-out, dan semuanya dilakukan di executive club. Intinya enak banget deh jadi orang kaya.. hahahaha.

Sekitar pukul 10.30 kita naik taksi menuju bandara dan sampe di bandara sekitar pukul 11..30 dan langsung cek-in.

Selagi nunggu penerbangan, gw sempet beli hiasan kapal phinisi di dalam botol kecil gitu seharga Rp60.000,-

Penerbangan ontime, take off jam 12.45 dengan pesawat Garuda Indonesia dari Biak ke Jakarta yang transit di Makassar.

Landing di Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB dan langsung naik taksi menuju Depok. Sampe rumah sekitar pukul 17.00 dan langsung siap-siap menuju taman mini untuk menghadiri pesta pernikahan Mbak Adit.

Jam 18.30 gw janjian sama Swares dan Ratih di Alfamart Lenteng Agung untuk bareng ke taman mini. Sekitar pukul 19.00 nyampe di Sasono Utomo, hahahihi dengan temen-temen LPEM, ketemu pak asep (bos gw) yang langsung dengan ramahnya nanya: “eh udah nyampe Jakarta? Gimana laporannya?” (buset deh pak, masih jetlag kali ini).

Sekitar jam 22.00 pulang dan teparrr.. (eits.. belom selesai lho..)


Minggu, 17 Juli 2011

Dari pagi sampe sore gw leyeh-leyeh di rumah mengembalikan kebugaran akibat beberapa hari diluar kota.

Sekitar abis magrib gw dianter kakak dan nyokap menuju rumahnya Qisha. Gw berlima (Isa, Qisha, Mete, dan Riri) malam ini akan bertolak ke bandung. Kita mau ke kawah putih dan Trans Studio Bandung.

Sekitar jam 19.30 kita berangkat ke Bandung naik kijangnya Qisha. Sampe bandung di rumahnya Qisha di daerah Geger Kalong (CMIIW) sekitar jam 21.00. Setelah pembagian kamar (gw sama isa di lantai 1, cewek-cewek di lantai 2) dan istirahat sebentar, kita lanjut nyari makan.

Ditemani si Aldi adeknya Qisha, kita makan di warung surabi gitu di daerah setiabudi. Gw pesen surabi telor kornet mayonnaise dll, sayang harganya lupa.

Selanjutnya kita jalan ke daerah alun-alun gitu, tepatnya lupa dimana. Disana gw makan bubur ayam yang harganya Rp12.000 semangkok. Rasanya sih kurang sepadan dengan harganya. Tapi dia punya bargaining power yang tinggi karena buka sampe tengah malam.

Setelah ngebubur, sekitar jam 24.00 kita balik ke rumah, berkoordinasi untuk keberangkatan esok harinya, dan tidur.


Senin, 18 Juli 2011

Oke, hari ini gw bolos kerja. Sekian.

Pukul 03.00 kita bangun, siap-siap mandi, terus abis shalat subuh kita berangkat ke kawah putih.

Melewati tol Pasteur, keluar di Moh. Toha, dll ngikutin jalan, sarapan bubur ayam seharga Rp5.000,-, sekitar pukul 07.00 sampailah kita di kawah putih. Tapi gondoknya adalah tariff mobil untuk masuk kawasan tersebut mahal banget, Rp150.000,- per mobil dan Rp15.000,- per orang. Mau diapain lagi, udah terlanjur menempuh jalan sejauh itu.

Di kawah putih kita sempet foto-foto selama sekitar setengah jam. Padalah batas waktu berada di dekat kawah maksimal 15 menit, hehehe.. bandel sekali-sekali lah.


(Kawah Putih)

Sekitar pukul 08.00 kita kembali ke bandung melewati jalur yang berbeda dengan jalur berangkat. Tujuan berikutnya adalah ke Trans Studio Bandung yang berada di Bandung Supermall.

Setelah beberapa kali diputer-puter sama satu jalurnya Bandung, sekitar pukul 11.00 sampailah kita di Bandung Super Mall.

Sebelum masuk Trans Studio kita makan siang dulu di KFC, ada yang pup, ada yang belanja Batik.

Tarif masuk Trans Studio Bandung lebih mahal Rp50.000,- dibandingkan Makassar. Wahananya juga sedikit lebih seru sih dibanding Makassar, tapi lagi-lagi secara gw udah pernah ngerasain yang jauh lebih seru, gw kembali dikecewakan dengan wahana yang ada disini.


(Trans Studio Bandung)

Sekitar jam 15.00 kita cabut dari Trans Studio, dilanjutkan ke Kartika Sari buat beli oleh-oleh. Sekitar jam 17.00 kita cari makan malam di sekitar rumah Qisha di Geger Kalong. Nemu Sosis Jerman Bratwurst, makanlah kita disitu. Gw makan sosis yang enak banget. Satu orang kena sekitar Rp70.000,-an.

Pukul 18.30an kita kembali ke rumah si Qisha untuk tidur sebentar untuk kemudian kembali ke Jakarta.

Pukul 22.00 kita baru bangun. Setelah shalat maghrib dan isya, dan sedikit beres-beres, kita kembali menunggangi Kijang untuk kembali ke Jakarta.

Di kilometer 97 kita sempet istirahat sebentar buat ngopi di Starbucks dan makan bakso sebentar.

Sampe di Jakarta sekitar jam 23.30. Gw diturunin di Tanjung Barat dilanjutkan naik taksi sampe ke rumah. Besoknya seperti biasa gw masuk tahap denial kalo harus ngantor.

Sekian minggu gw yang sungguh hectic dengan jalan-jalan. Semoga bisa bermanfaat :D

Super Hectic (jalan-jalan) di Bulan Juli - Part 1

Cerita ini sebenernya sudah lewat lebih dari sebulan yang lalu, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan..


Minggu pertama Juli

Tiba2 gw dan tim mendapatkan perintah untuk menjalankan studi evaluasi tahap pertama ke tiga daerah (Jambi, Jateng, dan Sulsel) yang merupakan pilot project di direktorat gw. Dan serunya gw seperti menjadi project officer secara de facto gitu. Jadilah gw bertanggungjawab untuk proyek puluhan juta tersebut.


Senin ,11 Juli 2011

Paginya gw dan tim masih disuruh ikut penelaahan RKA/KL di kementerian keuangan. Padahal rencana keberangkatan ke daerah adalah besokannya dan materi masih banyak yang belum selesai disiapkan.

Akhirnya sekitar jam 13.00an gw kembali ke kantor untuk menyiapkan materi dan akomodasi seperti tiket pesawat, rental mobil, dan hotel.

Gw dan lukman kebagian daerah di Sulawesi Selatan, dan sampai jam 19.00 gw masih belum dapat tiket untuk penerbangan esok hari, sedangkan tim lainnya tiketnya sudah issued.

Akhirnya dengan mencoba berbagai macam travel agent, sekitar pukul 20.00 gw dapet tiket Jakarta-Makassar untuk keesokan harinya pukul 22.45 dengan Batavia Air (tinggal 2 seat terakhir dari seluruh maskapai) dan Makassar-Jakarta tanggal 16 Juli siang dengan Garuda Indonesia.


Selasa, 12 Juli 2011

Paginya gw masih harus ngantor di LPEM dulu. Selesai LPEM gw langsung ke Bappenas ngurusin materi yang akan dibawa ke daerah dan bagi-bagi uang untuk keperluan selama di daerah.

Sekitar jam 15.00 gw pulang ke rumah untuk packing. Jam 18.30 setelah shalat magrib gw berangkat ke bandara. Gw naik ojeg ke stasiun UI, lanjut commuter line ke Gambir, dan nyambung Damri ke Soetha.

Sekitar jam 20.00 gw nyampe di Soetha terminal 1C, ketemuan sama si Lukman, cek-in, makan malam, shalat isya, nunggu keberangkatan di ruang tunggu C7.


(Terminal 1C Soetha di Tengah Malam)

Pesawat yang gw gunakan adalah pesawat tujuan Sorong yang transit di Makassar. Keberangkatan delay sekitar satu jam, dan baru take-off sekitar pukul 24.00.


Rabu, 13 Juli 2011

Penerbangan malam itu sungguh dingin. Secara gw pergi ke dataran rendah, gw melupakan jaket dan cuma pake batik lengan pendek. Alhasil jadilah gw menggigil selama 2,5 jam penerbangan.

Landing di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 03.00 WITA dan gw sunggu terkesima dengan bandara yang super keren itu. Menurut gw, seperti Changi versi kecil. Soekarno Hatta nggak ada apa-apanya deh.

Setalah ngambil bagasi, gw ketemu sama si supir yang membawa xenia sewaan yang sudah dipesan dari Jakarta kemarin.

Gw, lukman, dan si supir langsung menuju Watampone, ibukota kabupaten Bone. Perjalanan katanya memakan waktu sekitar 4 jam. Sebelum subuh, sebelum masuk jalan yang menembus gunung, kita berhenti di sebuah masjid untuk shalat subuh.

Perjalanan ternyata beneran lama banget, padahal jaraknya cuma sekitar 150km. Sekitar jam 08.00 kita sampe di Watampone dan langsung menuju Dinas Kelautan dan Perikanan untuk ketemu sama Kepala Dinas. Setelah wawancara sebentar, kita lanjut diantar menuju Pelabuhan Bajoe untuk site visit dan ketemu sama beberapa nelayan disana.


(Didepan Kantor Bupati Bone)

Dinas berikutnya adalah dinas PU. Disini kita mewawancarai kepala seksi Sumber Daya Air. Kita tidak sempat melakukan site visit karena lokasi proyeknya terlalu jauh dari kota Watampone.

Selanjutnya kita makan siang di warung Coto Makassar di pinggir jalan. Ini baru Coto Makassar asli dengan daging yang gak kira-kira banyaknya. Dengan jumlah daging seperti itu, harga Rp14.000,- relatif murah menurut gw.


(Coto Makassar)

Selanjutnya kita menuju Dinas Pertanian, dan dilanjutkan dengan site visit di kelompok pertanian di kecamatan Tanete Riattang Barat.

Selanjutnya sekitar pukul 16.00 kita shalat zuhur dan ashar di masjid raya Bone, untuk selanjutkan kembali ke kota Makassar.

Perjalanan sekitar 5 jam dengan istirahat di rest area di kawasan jalan poros watampone sungguh melelahkan. Kita tiba di kota Makassar sekitar pukul 21.00. Sempat diajak keliling kota sebentar sama si supir sekalian ngeliat daerah red districtnya kota Makassar: jalan nusantara.

Sekitar pukul 22.00 kita cek-in di Hotel Aryaduta Makassar, dengan kamar executive club nomor 1033 seharga Rp1.475.000 per malam yang sudah dibooking dari Jakarta. Kamar ini satu-satunya kamar yang masih kosong se-kota Makassar untuk tanggal tersebut.


(Hotel Aryaduta Makassar)

Setelah cek-in kita makan malam di restoran seafood “Lae Lae” di sekitar pantai Losari. Gw makan ikan (gak tau jenisnya) sayur pare, dan es teh manis, dengan total makan bertiga sekitar Rp100.000,- lumayan murah.


(Makan Malam di Restoran Lae-Lae)

Setelah makan kita kembali ke hotel untuk tidur.


Kamis, 14 Juli 2011

Seperti biasa kita bangun kesiangan. Jam 08.00 baru bangun, padahal janjian sama Dinas Kelautan dan Perikanan kota Makassar Jam 09.00.

Setelah mandi kita mau sarapan. Dikirain sarapan seperti biasa di restoran di bawah, ternyata karena kita nginep di Executive Club Room, jadilah kita sarapan di Executive club di lantai 10 yang disediakan khusus untuk tamu Executive club room.


(Resepsionis Executive Club)

Ruangan Club itu sunggu nyaman, dengan resepsionis pribadi, sofa, tv, Koran, dll. Emang enak ya jadi orang kaya, hahaha..

Setelah sarapan si supir udah nunggu di Lobi dan kita langsung menuju Dinas yang dituju. Setelah ketemu Kasie Perikanan dan Kasie Kelautan, kita melakukan site visit di pelabuhan Paotere Makassar. Sebelum ke pelabuhan tersebut, kita sempet menyambangi pantai Akkarena. Untuk masuk ke pantai ini harus bayar Rp10.000,- per orang, dan karena gw datengnya siang bolong (lengkap dengan celana bahan, sepatu pantofel, batik, dan bawa laptop) jadinya pantainya masih sangat sepi.

Setelah seluruh kegiatan selesai, kita menuju jalan somba opu untuk beli oleh-oleh. Makassar sepertinya tidak punya makanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh. Jadilah gw cuman beli beberapa penganan kurang penting dan beberapa sarung, plus songket bugis yang membuat tagihan gw mencapai 6 digit. Hahahaha..

Setelah belanja oleh-oleh kita makan siang Sop Konro Karebosi di dekat lapangan Karebosi. Asli satu porsi terdiri dari lima batang Iga. Pulang dari Makassar kolesterol gw naik secara eksponensial deh.

Setelah makan siang kita menuju masjid raya Makassar untuk shalat zuhur dan ashar, dilanjutkan ke kantor gubernur Sulawesi Selatan untuk foto di depan papan namanya. Ini ritual seperti biasa.


(Didepan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan)

Selesai foto-foto di depan kantor gubernur sekitar pukul 17.00, kita kembali ke hotel untuk istirahat. Di hotel kita sempet ikut tea party di executive club. Disini disediakan teh dan berbagai cemilan, plus cocktail bagi yang berminat. Gw cukup dengan teh hangat dan croissant aja.

Sekitar pukul 20.00 si supir kembali menjemput untuk keliling-keliling kota sekalian makan malam. Secara udah agak kemaleman, udah banyak restoran seafood yang tutup. Jadilah kita makan ikan bakar dan sayur santan di sebuah restoran di pinggir jalan yang gak terlalu penting. Setelah makan malam kita lanjut ke Raja Durian, restoran duren gitu. Kita beli 3 duren seharga Rp50.000,-


(makan durian di Raja Durian)


Selanjutnya sekitar jam 22.30 kita kembali ke hotel. Lukman anteng aja di hotel sambil nonton tv kabel, gw jalan-jalan sendirian di pantai losari sambil menikmati orang yang masih rame banget plus tukang obat jualan di pinggir jalan. Gw jalan-jalan sendirian sampe sekitar jam 00.30.



(lanjut ke postingan berikut)

Super Random di Tengah Malam

Trending topic di TL gw malem mini membahas anak FEUI angkatan 2009 yang meninggal dua hari yang lalu karena kecelakaan.

Jadi teringat sama harapan gw dulu (dan mungkin masih) dimana gw berharap gw “berakhir” di sebuah kecelakaan mobil atau pesawat, alih-alih karena sakit.

Kenapa? Karena gw ngerasa gw akan nyusahin orang kalo gw sakit. Biaya rumah sakit, obat, dll. Sedangkan kalau karena penyebab diatas, mungkin akan lebih menyakitkan buat yang ditinggal, tapi akan membebankan biaya yang jauh lebih murah.

Tapi harapan gw tersebut sangat bersyarat: gw berharap gw lagi nyetir sendirian, atau gw sendirian di penerbangan tersebut tanpa ada keluarga gw sama sekali.

Awkward? Maybe..

Anyway, semoga ketika waktunya tiba, gw sudah siap dengan amal ibadah sebagai amunisi untuk mendobrak pintu surga, hehehe.. amin..