Penerbangan Domestik di Indonesia

Gw : eh, kita jalan-jalan ke kota X yuk

Non-Gw : ayok, mau naek apa kesitunya?

Gw : naek pesawat aja, tar gw cari yang paling murah

Non-Gw : kenapa gak Garuda? Ntar kalo gw gak nyampe gimana?

Percakapan seperti itu gak cuman sekali terjadi sama gw. Banyak banget orang yang masih beranggapan kalo gak naek Garuda Indonesia dalam melakukan penerbangan tu gimanaaa gitu. Makanya, gw mencoba membagi pengalaman gw tentang keunggulan dan kekurangan naik Garuda Indonesia dan non-Garuda Indonesia.

Garuda Indonesia

Maskapai ini adalah flag carrier Indonesia, tepatnya milik pemerintah. Sampai sekarang menjadi primadona penerbangan di Indonesia. Primadona maksudnya adalah penerbangan yang bisa naikin gengsi para pelanggannya. Garuda Indonesia melayani penerbangan domestik dan internasional dengan pesawat-pesawat Boeing mulai dari 737 seri 300, 400, 500, 800, Boeing 747, 767, dan 777 (kalo gak salah), Airbus A340 yang melayani rute Jakarta-Jeddah yang biasa dipake buat pesawat kepresidenan.

 

Keunggulan Garuda

·         Gengsi kalo naik garuda tu oke banget, biasanya kita bakal satu pesawat sama orang-orang penting atau artis, pengalaman gw pernah satu pesawat sama Sri Edi Swasono (walaupun dia duduk di business class dan gw di economy class, hehe..)

·         Bisa city check-in dan phone check-in, artinya sehari sebelum keberangkatan kita udah bisa ngetekin tempat duduk. Hal ini berguna kalo kita bepergian keluar negeri, karena bosen juga duduk di tengah. Kalau duduk di samping jendela kan lebih enak, bisa ngeliat pemandangan keluar.

·         Berangkat dan tiba di terminal 2 bandara Soekarno Hatta, yang jauh lebih nyaman dari terminal satu, dan kita gak perlu capek-capek jalan karena ada travelator di terminal 2.

·         Tempat duduk jauh lebih lapang dibandingkan maskapai lain, kita bisa hampir selonjor dan bahkan kalau kita duduk di business class, kita bisa maen bekel dibawah tempat duduk itu.

·         Makanan dan minuman berkualitas. Kalau penerbangan lebih dari satu jam, kita bisa dapet nasi kotak dengan menu yang oke, kalo kurang dari satu jam, cuman dapet snack, tapi snacknya yahud, dapet kitkat pula 2 batang. Untuk minuman kita bisa milih mulai dari teh sampe orange juice.

·         Garuda manggil kita sebagai pelanggan, sedangkan maskapain lain penumpang. Entah bisa jadi kunggulan atau nggak.

·         Dapet koran

·         Peragaan alat keselamatan via tv, jadi gak perlu ngeliat tampang mbak2 pramugari yang memeragakan tanpa senyuman.

·         Yang terpenting dari semua keunggulan: ON-TIME, percuma kalo fasilitas bagus tapi delay 5 jam.

 

Kelemahan Garuda

·         Harga tiket mahal naudzubilah. Bahkan 1 tiket garuda bisa buat tiket maskapai swasta pulang pergi plus airport tax plus damri, kadang masih nyisa lagi.

·         Gak ada pemesanan tiket online via internet, harus via call centre, gak bisa dengan mudah tau harga tiket di setiap penerbangan.

·         Landingnya jarang mulus. Pasti gedubrak abis.

·         (Kata Sri Edi Swasono) ada diskriminasi terhadap penumpang lokal dan asing.

·         Pramugari & pramugaranya udah pada tua.

 

Non-Garuda Indonesia

Tercatat lebih dari 10 maskapai penerbangan swasta yang ada di Indonesia, termasuk maskapai-maskapai yang udah dicabut izin terbangnya seperti Jatayu, Adam Air, dll. Tapi untuk beberapa rute domestik yang padat penumpang, setidaknya ada 5 maskapai besar yang mempunyai armada besar yang memadai, diantaranya Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air, Mandala, dan Air Asia.

 

Keunggulan Non-Garuda

·         Harga tiket jauh lebih murah dari garuda, bahkan bisa kurang dari setengahnya.

·         Banyak promosi harga tiket yang mendukung poin #1.

·         Beberapa maskapai bisa booking via internet, jadi kita gak perlu keluar rumah untuk tau harga tiket, booking tiket, bayar tiket, dll sampe kita dapet kepastian berangkat.

·         Beberapa maskapai mengecek kelaikan terbang pesawatnya di GMF (Garuda Maintenance Facilities), jadi tingkat perawatannya sama dengan armada Garuda Indonesia.

·         Rute yang ditawarkan mencapai pelosok Indonesia, seperti fakfak, maumere, tual, terutama bagian indonesia timur.

·         Beberapa maskapai punya armada pesawat yang baru (cth: batavia air, lion air, dan air asia), jadi gak perlu takut kalo penerbangan Indonesia pake pesawat2 yang udah tua.

·         Pramugarinya masih muda dan gak ada pramugara, hehe..

 

Kekurangan non-Garuda

·         Berangkat & tiba di terminal 1 bandara Soekarno Hatta, yang seperti terminal bis, jauh dari kata nyaman.

·         Jarak antar kursi relatif sempit.

·         Fasilitas makanan dan minuman seadanya, bahkan ada yang harus beli (cth: Air asia)

·         Khusus untuk Air Asia, tidak ada no seat, udah kayak naik bis aja, dulu-duluan.

·         Sedikit yang memberikan fasilitas bacaan.

·         Beberapa kecelakaan pesawat datangnya dari maskapai swasta, walaupun Garuda juga pernah mengalami kecelakaan tragis.

·         Kekurangan yang paling utama: mayoritas maskapai swasta selalu DELAY!! Yang relatif on-time paling sriwijaya atau mandala. Paling parah adalah Lion Air dan Air Asia, yang pernah di delay sampai 7 jam. Penerbangan jam 5 sore didelay sampai jam 12 malam.

 

Kesimpulan yang bisa gw kasih adalah, kalau kita punya duit yang banyak sehingga harga tiket bukan masalah, gak ada salahnya kita bepergian naik Garuda Indonesia. Toh fasilitas yang kita dapet juga (menurut gw) sepadan dengan harga yang dibayarkan. Sedangkan kalau harga tiket merupakan masalah buat kita, maka maskapai swasta menjadi pilihan yang bijaksana, karena dengan menggunakan maskapai swasta tersebut kita punya banyak pilihan buat milih harga yang paling rendah, walau dengan fasilitas yang sepadan juga. Jangan takut untuk naik maskapai swasta, selain masalah ajal urusan yang diatas, beberapa maskapai swasta juga sudah masuk kelas 1 standar keamanan penerbanga, which means udah setara dengan Garuda Indonesia.

 

Berikut gw kasih summary maskapai penerbangan di Indonesia:

Kriteria

Garuda Indonesia

Sriwijaya Air

Lion Air

Batavia Air

Mandala

Air Asia

Terminal keberangkatan / kedatangan

Term 2F

Term 1B

Term 1A

Term 1B

Term 1C

Term 1A

Internet booking

No

No

Yes

Yes

Yes

Yes

Harga tiket (skala 10)

Super mahal tapi worth it

Relatif paling mahal diantara maskapai swasta

Relatif murah

So so

So so

Relatif mahal dan tidak ditunjang dengan fasilitas

City Check-in

Yes

No

No

No

No

Express Boarding, sejenis city check-in

Tiket

Elektronik

Fisik

Elektronik & Fisik

Elektronik

Elektronik & Fisik

Elektronik

Armada

Boeing 737 (300,400,500,800), 747, 767, 777, Airbus A340

Boeing 737 (200,300)

Boeing 737 (300,400,900ER), MD 82 & 90

Boeing 737 (200,300,400), Airbus (A319, A320)

Boeing 737 (200,300), Airbus A320

Boeing 737 (300,400), Airbus A320

Business Class

Yes

No

Only in Boeing 737-400 & MD 90

No

Yes

No

On time (skala 10)

9

8

5

6

6

4

Jarak antar kursi

Sangat jauh

Lumayan jauh

Sempit

Sempit

Lumayan jauh

Sempit

Makanan/snack

>1 jam: nasi kotak

<1>

Berbagai pilihan minuman

2 jenis snack & aqua

Hanya Aqua

Satu jenis snack & aqua

>1 jam: 2 jenis snack & aqua

<1>

Mau makan? Bayar..!!

Koran

Yes

No

No

No

Yes

No

Landing

Kasar

Normal

Kasar

Normal

Super Mulus

Normal