Rabu,
28 Maret 2012
Karena
seluruh pekerjaan sudah dipadatkan di hari selasa kemarin, hari ini kita berdua
bisa gabut memanfaatkan jerih payah atas kerja keras di hari sebelumnya.
Seperti yang sudah diinfokan sebelumnya, hari ini kita mau snorkeling di taman
laut bunaken.
Setelah
sarapan di restoran hotel, jam 09.00 kita dijemput sama Pak Radi Akillie, tour
guide kita di lobby hotel. Dengan menggunakan kijang Innova, kita diantar ke
Marina yang hanya berjarak 5 menit dari hotel. Sampai di Marina, kita sudah
ditunggu oleh satu glass bottom boat yang lumayan besar berkapasitas hingga 20
orang. Setelah pak Radi mengisi manifest kapal, kita langsung boarding. Kapal
sebesar itu hanya disewa untuk gw dan Tita, enak banget jadi orang kaya
ternyata, hahaha..
Setelah
sekitar satu jam perjalanan, atau jam 10.30, sampailah kita di kawasan taman
laut Bunaken. Sekitar 20 menit kita melihat kehidupan bawah air dari atas
kapal, karena ini adalah glass bottom boat. Kita sempat melintasi sekelompok
orang yang lagi diving.
Glass Bottom Boat
Setelah
melihat gugusan karang dan ikan-ikan dari kapal, kita merapat ke pelabuhan di
Pulau Bunaken untuk menyewa peralata snorkeling. Satu set peralata snorkeling
(google, snorkel, dan wetsuit) seharga IDR 110.000. Kita juga harus nyewain
untuk pak Radi. Disini kita juga nyewa underwater camera seharga IDR 350.000
untuk sekitar 100 foto dan satu orang fotografer. Kita juga beli biskuat
seharga IDR 5.000 per bungkus untuk ngasih makan ikan.
Tempat Penyewaan Peralatan
Sebenernya
kita juga ditawarin diving. Diving di Taman Laun Bunaken tarifnya sekitar IDR
1.000.000 termasuk peralatan dan guide, dan langsung dapet sertifikat, jadi
langsung bisa menyelam lebih dari 5 meter. Sayangnya ada syarat bahwa penyelam
tidak boleh naik pesawat minimal 24 jam setelah menyelam. Dan kami tidak bisa
memenuhi syarat tersebut dan hanya bisa puas dengan snorkeling. Next time gw
akan mencoba diving di sini.
Kita
langsung bertolak lagi ke tengah laut. Setelah ganti wetsuit, kita langsung
nyebur. Untungnya gw sudah sering snorkeling, jadi pak Radi bisa fokus
ngejagain si Tita tanpa harus nyewa satu guide lagi.
Spot
snorkeling terletak kurang lebih 300 meter dari bibir pantai. Perairan di taman
laut bunaken ini sangat landai. Kedalamannya kurang dari 3 meter. Jadi kita
dengan mudah bisa free diving untuk menyentuh karang-karang yang ada. Tapi
setelah 300 meter tersebut, langsung ketemu palung yang super dalam. Palung
inilah yang menjadi objek untuk diving.
Gerbang Depan Taman Laut Bunaken
Selagi
snorkeling, kita dikerubungin sama ikan-ikan yang rebutan biskuat yang gw bawa.
Sementara itu juga si fotografer aktif ngambilin foto kita dengan kamera
underwater yang kita sewa tersebut. Gw sangat puas dengan hasil foto-foto
selama snorkeling.
Snorkeling
Setelah
sekitar 2 jam snorkeling, kita kembali ke pulau bunaken untuk bilas dan ganti
baju. Tarif bilas di kamar mandi umum adalah IDR 10.000.
Setelah
itu kita makan siang di salah satu restoran yang ada di pulau Bunaken. Makan
siang ini sudah termasuk dalam biaya tur. Menu yang disajikan nggak kira-kira
banyak. Ada 4 jenis masakan ikan, satu masakan ayam, dua jenis sayur, dan
gorengan. Sudah pasti kita nggak bisa ngabisin semuanya, mau dibungkus juga
nggak mungkin. Soal rasa, standar sih, tapi ikannya gw akui seger-seger banget.
Yaiyalah, secara di tengah laut gitu ya..
Makan Siang di Pulau Bunaken
Setelah
makan, gw sempet beli beberapa cinderamata, gelang-gelangan dan gantungan kunci
untuk oleh-oleh. Harganya murah-murah kok, total belanja gw nggak lebih dari
IDR 25.000.
Sekitar
jam 13.30, kita kembali ke kapal untuk kembali berlayar menuju Manado. Jam
14.30 kita sampe di Marina, dan langsung diantar ke Swiss-Belhotel dengan mobil
avanza sewaan. Langsung masuk ke kamar dan istirahat.
Jam
16.00, gw dan Tita kembali janjian di Lobby untuk makan Es Tji Mei, sesuai
dengan rekomendasi situs-situs kuliner yang sudah kita jelajahi. Lokasinya ada
di Jalan Jendral Sudirman, jalan yang sama dengan hotel kita. Dari
Swiss-Belhotel, jalan kearah kanan (barat), nanti ketemu perempatan kita lurus,
lokasinya sekitar 200 meter dari perempatan dan ada di sebelah kanan.
Es
Tjie Mei adalah es kacang merah dengan campuran Durian dan Nangka seharga IDR
16.000 per mangkok. Rasanya: SUPERRRRR ENNNAAKKKK…!!! pastikan anda tidak
melewatkan es ini kalau berkunjung ke Manado.
Es Tji Mei
Setelah
makan es, kita balik ke hotel untuk istirahat.
Jam
18.30 kita janjian lagi di lobby hotel untuk makan malam. Rencananya kita mau
makan di food garden di Jalan Sam Ratulangi dengan berbekal GPS dan jalan kaki.
Disini katanya ada bubur manado dan mie cakalang. Tapi sayangnya, di tempat
yang kita kira adalah food garden tersebut, kita cuma menemukan masakan chinese
yang menjual babi, jadilah kita batal makan disini.
Selagi
mencari makanan lain, gw sempet mampir ke Gramedia untuk beli Conan nomor 65
yang baru keluar.
Setelah
berputar-putar, sekitar jam 20.30 akhirnya kita cuma nemu kafe random yang
masih buka. Menu yang tersedia cuma ikan-ikanan. Gw pesen paket ikan cakalang,
nasi, dan es teh manis seharga IDR 18.000. Cukup murah.
The Last Supper
Abis makan kita jalan
kaki ke hotel. Sampe hotel sekitar jam 21.30, pesen taksi untuk ke bandara
besok pagi, beres-beres, packing, dan tidur.
Kamis,
29 Maret 2012
Jam
05.00 kita janjian lagi di lobby, check-out, dan naik ke taksi Blue Bird untuk
menuju ke bandara. Karena masih sepi banget, kita sampe bandara hanya dalam 20
menit dan tarif IDR 35.000.
Setelah
Check-in, kita jadi orang pertama yang masuk ruang tunggu dan bengong-bengong
sambil nunggu boarding. Kita juga ngeliat co-pilot yang naik ke pesawat, dan
co-pilot tersebut adalah perempuan. Pertama kalinya gw naik pesawat yang
diterbangkan oleh seorang perempuan.
Sekitar
jam 06.00, pesawat yang gw tumpangi, Garuda Indoensia GA 607 tujuan Jakarta
boarding dan take-off tepat waktu jam 06.20 WITA. Selama perjalanan ini
akhirnya gw bisa tidur tanpa harus mikirin kerjaan.
GA 607 Tujuan Jakarta
Mendarat
di Soekarno Hatta jam 08.25 WIB. Setelah urusan bagasi selesai, kita langsung
naik Damri ke Gambir, turun di Abdul Muis, nyambung taksi ke Kantor.
Sampe
kantor sekitar jam 10.00, gw langsung beresin berkas pengurusan visa karena
minggu depannya gw dan tim akan bertolak ke Korea Selatan, dan berkas visa
harus diserahkan ke Kedubes Korsel sebelum jam makan siang. Alhamdulillah
urusan penyerahan berkas visa bisa diselesaikan hari itu juga. Setelah itu gw
pulang dan istirahat.
Sekian pengalaman gw di Provinsi Sulawesi utara, lanjut lagi di postingan berikutnya tentang jalan-jalan lanjutan dua hari berikutnya..